Pages 1

Monday, August 13, 2012

Kasih

Biasanya sebuah kata "cinta" selalu diiringi dengan kata kasih, kalo yang gue tau begitu. Ada "cinta" biasanya selalu ada "kekasih", hehehe. Baik bentuknya kekasih dalam arti sebenarnya ataupun dalam arti yang berbeda, seperti Orangtua, saudara ataupun teman.

Nah. Bagi yang satu iman sama gue, semoga apa yang gue bagi ini bisa sedikit membantu menjelaskan tentang "cinta" dan "kasih" itu sendiri, melalui sudut pandang Rohani.

Pada dasarnya menurut Alkitab 1 Korintus 13 : 4-7, ada 14 dasar dari kasih.
Kurang lebih poin-nya seperti ini :

- Sabar
- Mura hati
- Tidak cemburu
- Rendah hati
- Sopan
- Tidak egois
- Tidak pemarah
- Tidak dendam
- Mencintai kebenaran
- Menutupi (saling melengkapi)
- Percaya
- Pengharapan
- Penanti
- Tidak berkesudahan


Isi dari 1Korintus 13:4-7 sendiri kurang lebih seperti ini ;

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.

Semoga pada saat jatuh cinta, kita bisa menerapkan Firman ini dalam hubungan pribadi kita dengan pasangan. Dan alangkah baiknya jika kita dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari juga, pribadi lepas pribadi.

Begitu juga jika kita memiliki teman yang sedang memiliki goncangan dalam hubungannya, semoga kita bisa mengingatkan mereka lagi untuk kembali menelisik ayat ini dan bukan malah memanasinya.

Amin! Bapa memberkati.

Percaya pandangan pertama?

Ada yang percaya cinta pandangan pertama? hehehe...

Gue percaya! (cieeee pengalaman pribadi neeh). Sebetulnya banyak yang bilang bahwa "cinta" itu berawal dari keterbiasaan atau proses, juga ada yang bilang "cinta" itu karena waktu, bahkan ada yg bilang "cinta" itu berawal dari usaha. Tapi kalo gue bilang "cinta" itu dari mata!

Banyak alasan yang melatarbelakangi, baik dari arti ; "mata melihat fisik", "mata melihat sikap", "mata melihat sifat", dll. Intinya, semua itu dari mata. Tapi bukan berarti karena dari mata, maka semua itu "cinta" pada pandangan pertama.

Menurut pandangan gue (terserah kalo ada yang punya paradigma lain, yg jelas gue bukan ngajak berdebat, hehehe). Datangnya "cinta" pada saat "mata melihat kesan pertama", itu yang gue bilang "cinta pada pandangan pertama" (bahasa kamusnya "love at the first sight").

Saat belum ada interaksi, belum ada kontak verbal atau apalah namanya.
Saat semua hanya berbentuk rambatan udara dalam media cahaya.
Tiba-tiba serasa ada sesuatu yang mengganjal antara paru-paru dan jantungmu.

Sontak melesat ke sekujur nadi, meranah melalui arteri.
Menghiasi tubuh dengan sekelumit euphoria, tertekan, tertantang hingga menimbulkan sedikit rasa mual.
Menoreh kedalam selembar benang kesadaran, berhayal dan berangan-angan.

Itu yang gue sebut "cinta" pada pandangan pertama. Cinta yang menurut gue akan bertahan selamanya. :-)

Dari mana datangnya "cinta"?

Kalo dulu pantun bilang,

Dari mana datangnya lintah?
Dari sawah turun ke kali...

Dari mana datangnya cinta?
Dari mata turun ke hati...

hahahahaaaa.... Jadul beuraaadd brraaaayyy!!!

Tapi kalo pantun gue bilang,

Dari mana datangnya lebah?
Dari sarang mencari sari...

Dari mana datangnya cinta?
Dari Sang Hyang turun ke kami...

hehehe (lagi).


Gue percaya, perasaan itu datang dari Yang Maha Kuasa. Semua bentuk perasaan termasuk "cinta".
Kalau kata Marcel Siahaan, "Cinta datang tiba2, cinta adalah anugerah Yang Kuasa" gituuu. Saat cinta datang, apakah kita sudah siap diri untuk memekarkannya? Memeliharanya? atau bahkan Mempertahankannya? Mungkin itu hanya pribadi lepas pribadi yang bisa menjawab. Yang jelas pada saat "cinta" diberikan, maka harus disadari bahwa itu sebuah anugerah yang bisa membuat hidup jadi berbeda.




Persembahan kecil untuk cinta


Cerita dalam blog ini hanya sekadar luapan hati, dimana Yang Kuasa beri aku kesempatan untuk berjalan dalam keindahan cinta.


Naif memang jika kembali aku membawa nama "cinta". Seakan terdengar bagai barang rongsok pasaran, yang bisa didapatkan dimana saja.


Tapi setidaknya "cinta" ini yang membuatku menjadi "lebih baik" (pernah). Kekuatan cinta dari-Nya, memberiku kemampuan untuk berusaha lebih kuat dari apa yang aku bayangkan dan sanggup lakukan (menurutku).

Ini adalah anugerah dimana Yang Kuasa menghadirkan sebuah cinta dalam sesosok wanita dashyat dan begitu luarbiasa.

Sosok seorang pejuang yang membuatku sungguh terpesona. Begitu anggun dan cerdas, begitu kuat dan hebat.

Kupersembahkan ini untukmu hai cintaku, setetes embun dalam hidupku. Kau berharga seperti pada saat engkau dianugerahkan untukku.


Sampai kapanpun sayangku.

Giant leap started with a single step

Segalanya tak 'kan berjalan tanpa awalan.
Dimana awalan tanpa perjalanan, tak 'kan bertujuan.
Perwujudan tanpa perjuangan, bagai patah arang.
And thats how it goes...

Kesulitan terbesar menurutku adalah "memulai".
Saat semuanya sudah dimulai, maka segala sesuatu mengalir dalam ritme melody yang bersinergi.
Melody indah yang membuai, memberi harapan dan menunjukan megahnya perjuangan.
Menghargai jatuhbangun, hantaman dan sakit dalam kenangan.
Kini ku mulai ceritaku.